Wednesday 14 August 2013

Monolog Hari Jadi

Kita akan temui semula suatu yang hilang
di tempat kita kehilangannya
sering kali kegagalan memberi kita peluang
untuk bermula dengan lebih baik . 

Entah mengapa , di hari lahir kali ini hatiku sayu sekali . Ucapan tahniah dan hadiah yang melimpah
, tidak dapat mengusir segala kesepian yang menjengah . Hati terpasung oleh kata-kata yang
pernah diucapkan oleh Saidina Ali :

"Manusia semua tidur , bila mati baru mereka terjaga . "

Kata-kata itu menusuk ke lubuk hati . Merobek-robek sisa-sisa kegembiraan yang masih tersisa .
Apakah aku masih tidur ? Ahh....tidur yang sangat panjang kalau begitu . Teringat pula kata
Imam Ghazali :

"Ada manusia yang sedang ketawa ria , sedangkan kain kafannya sedang dirobek-robekkan . "

Ya , 14 Ogos ulang tahun kelahiranku . Sudah hampir 17 tahun bernanung di bawah langitMU .
Belum puas aku terasa menjadi hambaMU yang sebenar . Masih berpura-pura . Alangkah
alpa dan berdosanya aku . Apakah sisa umurku masih panjang ? Atau seketika lagi ?
Aku tidak pasti .

Ketika ramai teman mengucapkan selamat panjang umur , hakikatnya umurku semakin
pendek . Bukankah tarikh mati setiap manusia sudah ditetapkan ? Dan hari ini , esok dan lusa aku
menapak lagi....semakin hampir pada tarikh kematian yang dijanjikan . Duhai , tertipunya
aku ketika menerima ucapan selamat hari jadi.....selamar pulakah hati matiku ?

Aku belum bersedia untuk bertemuMU , YA ALLAH . Walaupun aku tahu , siapalah aku
untuk menyatakan tidak dan tunggu . YA ALLAH..... Segala kekuatan hanya padaMU jua .
KAU yang Maha Tahu apa yang terbaik . Aku meraya padaMU YA ALLAH pada tarikh
ini..... untuk mengemis keampunanMU dengan tangan yang berdosa , dengan hati yang
tercela . Jika tidak mengenangkan ENGKAU Maha Pengampun , aku tidak akan datang YA
ALLAH . Rasa malu dan hina untuk meminta . Apakah aku diterima ?


YA ALLAH pada hari ini , ku pinta leraikan lah segala kekusutan di fikiranku . Mohon
dijinakkan nafsu liarku . Tenangkan lah gelojak hati ini . Wahai Yang Maha Adil , kutiplah
aku untuk menumpang sekalipun di pinggiran rahmatMU . Walau sering aku lupa , namun
aku sentiasa mendamba .

Entah mengapa , gelombang rasa ini sering datang dan pergi . Gelombang mujahadah ini tidak
pernah tenang . Jangankan mutmainnah , malah ammarah pula yang sering melanda . Kekadang
aku sendiri bertanya , akukah aku ini ? Terasa diri bersalin 2 , 3 dan... YA ALLAH , jauhkan
aku dari topeng munafik yang menipu daya ini .

Aku bukan lah Hanzalah yang mencurigai dirinya munafik walau takwanya melimpah . Bukan
juga Umar Al-Khattab , yang tega memukul diri walaupun sedikit berdosa . Pun bukan
Rabiatul Adawiyah yang sentiasa berkata : "Sesungguhnya istighfarku memerlukan satu
istighfar lagi .

Aku juga tidak mampu menangis kerana dosa . Hatiku keras amat . Ku cuba menangis dengan
berasa kesal . Tetapi gagal . Mengapa aku tidak mahu menangis kerana gagal menangis ?
YA ALLAH..... kerasnya hatiku ini . Mohon dilembutkan , Ya Rabbi . Atau mohon
diberi 'hati' yang lain . Hati yang ada ini bagaikan sudah mati , YA ALLAH .

Aku kembara telah jauh . Namun kolam hatiku kian keruh . Beban tambah berat , diriku
kian penat . Urusan kian payah . Jiwa semakin gundah . Justeru , mudah-mudahan
di hari lahirku ini akan 'dilahirkan' semula . Lahir sebagai insan yang sentiasa mengingatiMU .
Yang mampu hidup antara kekangan takut dan lingkungan harap . Takut , kalau-kalau
dimurkai . Harap , minta-minta diampuni .

Dalam kehidupan ini , karap kali yang kita lihat sebagai satu pengakhiran 
rupa-rupanya adalah satu permulaan yang baru . 

Mudah-mudahan... ini adalah permulaan yang baik . Amin Ya Rabbulalamin........



No comments:

Post a Comment